Thales : Logosentrisme
THALES
Seorang filsuf dari miletus,
bernama Thales yang diperkirakan lahir pada tahun 620 SM di kota Miletus sebuah
pusat perdagangan yang terletak di muara sungai Meander yang sekarang termasuk
wilayah propinsi Aydin di Negara Turkiye. Miletus pada masa itu adalah pusat
perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan di Yunani kuno, kehidupan masyarakat
yang makmur memungkinkan orang-orang yang hidup di dalamnya dapat mengisi
waktunya dengan berdiskusi dan berpikir sebagai awal dari kegiatan berfilsafat.
Dalam pekerjaan sehari-harinya, Thales merupakan seorang saudagar yang sering
berlayar ke Mesir dan kembali lagi ke Yunani, dalam kesempatannya dirinya juga
tertarik dengan menyempatkan untuk mempelajari ilmu ukur di Mesir dan
mempelajari ilmu astronomi dan ilmu geometri di Babilonia, hasil dari ilmu yang
dikuasai olehnya dibawa kembali ke Yunani. Thales dikenal sebagai Bapak
Filsafat Barat, hal itu tidak lepas dari gambaran berdasarkan tulisan-tulisan
atau penyebutan di dalam salah satu karya yang berjudul “Politics” yang dituangkan oleh Aristoteles yang juga seorang
filsuf yang hidup di abad ke-4 SM, pendapat dari Aristoteles menganggap Thales
sebagai filsuf bukan pendapat yang diucapkannya melainkan karena metode yang
digunakannya.
METAFISIKA
Di bidang metafisika, Thales
berpendapat bahwa air adalah unsur dasar kehidupan dan unsur dasar dunia ini.
Hal ini berdasarkan pengamatannya yang membaca alam di sekitarnya bahwa air
dapat berubah bentuk menjadi uap dengan cara pemanasan dan air dapat berubah
bentuk menjadi es dengan cara pendinginan. Thales juga berpendapat bahwa bentuk
dunia adalah datar seperti papan yang mengapung di atas air, hal ini ia
buktikan dengan pengamatan sebatas kepulauan yang berada di sekitar miletus
layaknya papan-papan yang sedang mengapung di atas air. Dan fenomena gempa bumi
adalah gelombang air bawah tanah layaknya guncangan perahu yang disebabkan
gelombang air laut. Istilah metafisika berasal dari kata Yunani meta ta physika yang berarti sesuatu
yang ada dibalik atau di belakang benda-benda fisik. Metafisika adalah studi
pemikiran yang mempelajari tentang keberadaan (being) atau eksistensi (existence).
Metafisika juga dapat diartikan sebagai studi pemikiran yang mempelajari
tentang sifat yang terdalam (ultimate
nature) dari suatu kenyataan atau keberadaan.
LOGOSENTRISME
Logosentrsime atau metaphysics
of presence yang artinya metafisika kehadiran adalah suatu pandangan metafisika yang menganggap
bahwa kebenaran transendental di balik segala hal yang tampak di permukaan atau
segala hal yang terjadi di dunia secara fenomenal. Thales menjadi tokoh pertama
dari logosentrisme khususnya memiliki corak kosmosentris yang berani
mempertanyakan orientasi alam, menjadikan alam sebagai objek kajian yang diukur
atau diselidiki dengan pikiran manusia sebagai alat yang dapat mengolah
data-data alam. Walaupun beberapa pendapat spekulatif dari metafisikanya
terbukti salah ketika diukur secara ilmiah berdasarkan ilmu pengetahuan modern
yang berkembang sampai saat ini, Thales tetap dianggap sebagai pelopor dalam
sejarah pemikiran filsafat barat dengan pemikiran-pemikirannya.
Editor : Muhammad Rizal
Referensi : berbagai sumber
No comments