PYTHAGORAS
Seorang filsuf dari samos,
bernama Pythagoras (570 SM – 480 SM, perkiraan) adalah seorang filsuf sekaligus
matematikawan asal Yunani kuno yang diperkirakan lahir pada tahun 570 SM di
pulau Samos, sebuah kota pusat perdagangan yang menjadi saingan dari kota
Miletus. Pythagoras juga dikenal sebagai bapak pendiri Numerologi. Numerologi
merupakan studi ilmu tentang hubungan antara angka-angka dengan objek fisik.
Numerologi adalah ilmu yang berfokus tentang kepribadian setiap angka, dan
bagaimana sifat angka-angka, sebagaimana Pythagoras meyakini setiap angka
memiliki getaran, karekteristik, makna dan pengaruhnya terhadap kehidupan
sehari-hari. Dalam perbandingannya, hubungan numerologi dengan matematika
seperti hubungan astrologi dengan astronomi.
PYTHAGOREANISME
Pythagoras sangat
mengagumi angka-angka, menurutnya keseimbangan dan keteraturan alam semesta ini
sangat tergantungg pada proporsi angka yang tepat. Kelebihan atau kekurangan
terhadap proporsi angka tersebut akan berakibat pada gangguan yakni gangguan
pada tubuh seperti sakit, gangguan pada alam seperti bencana alam. Karena itu,
Pythagoras berpendapat bahwa hakikat kenyataan ini adalah angka, “apabila bilangan mengatur alam semesta,
bilangan adalah kuasa yang diberikan kepada kita guna mendapatkan mahkota,
untuk itu kita menguasai bilangan”. Sumber dan tujuan mempelajari ilmu
pengetahuan adalah menemukan proporsi angka-angka pada titik keseimbangn
beserta seluruh prasayaratnya. Mengenai pengendalian diri, Pythagoras
berpendapat bahwa manusia tidak akan
mencapai kemerdekaannya sampai ia mampu mengendalikan sendiri. Pythagoreanisme adalah suatu
pandangan metafisika yang menganggap bahwa segala sesuatu adalah angka (matematika).
Berbeda pendapat dengan thales yang menyatakan bahwa segala sesuatu adalah air.
Sementara, Pythagoras menyatakan segala sesuatu adalah angka atau things are
numbers. Menurutnya, Setiap benda dapat diprediksi, diukur dan dihitung
dengan angka dan dapat pula digunakan untuk mengekspresikan sesuatu. Pemikiran
Pythagoras ini sangat dipengaruhi oleh obsesinya terhadap angka yang dianggap
memiliki universalitas dan kepastian. Berangkat dari harmoni musik yang dapat
dinyatakan secara numerik atau simbol yang merepresentasikan sebuah angka, maka
harmoni alam semesta juga bergantung pada angka.
Editor : Muhammad Rizal
Referensi : berbagai sumber
No comments