Socrates : Antroposentrisme



SOKRATES

Seorang filsuf dari Athena, bernama Sokrates (470 SM – 340 SM, Perkiraan) adalah seorang filsuf bidang etika sebagai salah satu cabang utama dalam filsafat yang mempelajari, mempertanyakan dan mengarahkan bagaimana seharusnya hidup yang baik atau right conduct and good life. Dikenal sebagai seorang filsufn yang mendobrak keterbelakangan corak berpikir bangsa Yunani yang cenderung bersikap nihilism karena pengaruh filsafat sofistik yang dikembangkan Pythagoras dan Gorgias, sehingga dunia ilmu pengetahuan di Yunani mengalami kemunduran. Yang dimaksud sofistik merupakan sikap kaum sofis yang berpendapat bahwa kebenaran bersifat relatif, artinya dapat membenarkan apa yang tidak benar.

 

Sokrates hidup di saat kota kelahirannya, Athena di Yunani, sedang dalam puncak pergolakan politik dan akhirnya, dirinya mengorbankan hidupnya sebagai kambing hitam atau scapegoat, dengan keputusan pengadilan penguasa saat itu agar Sokrates bunuh diri meminum racun. Dikarenakan menjadi seorang filsuf yang memperhatikan terhadap masalah etika menyebabkan dirinya menemui konflik dengan pejabat senior kota Athena. Dirinya dituduh mengahsut pemuda-pemuda dengan ide-ide revolusioner yang melawan ortodoksi. Pemikirannya dapat diketahui oleh tulisan-tulisan salah satu muridnya, bernama Plato. Sokrates adalah seorang filsuf pengembara yang menyampaikan pemikirannya melalui pidato-pidato kepada khalayak ramai, diskusi-diskusi dan seminar-seminar tanpa menulis atas namanya sendiri.

 


ANTROPOSENTRISME

Socrates adalah seorag filsuf antroposentrisme, yang memandang bahwa dunia terpusat pada manusia. Pada masanya, Socrates hidup di Athena saat dipimpin oleh Pericles (495 – 429) yang dikenal sebagai seorang jenderal perang yang membawa "Zaman Keemasan Yunani" karena kemahiran dan kehebatannya mengalahkan Persia. Antroposentrisme merupakan suatu corak berpikir umum baik di tataran para saintis,  politisi maupun masyarakat di abad modern. Dalam bidang etika lingkungan atau keberlanjutan ekologi, Antroposentris adalah sebuah konsep dari etika lingkungan yang merupakan sebuah pemahaman yang memandang manusia sebagai pusat dari semuanya. Anggapan bahwa manusia adalah makhluk yang paling special atau istimewa. Jika dilihat, setiap makhluk hidup bergantung pada lingkungan di sekitarnya yakni alam yang bisa menunjang kehidupan sehari-hari. Namun dengan cara pandang antroposentris ini manusia yang hanya melihat alam sebagai sumber pemenuhan kebutuhan hidupnya, manusia bebas untuk mengeksploitasi alam. Dimana keberadaan manusia dan seluruh entitas kehidupan dalam memenuhi kebutuhannya selalu bersentuhan atau bersinggungan dengan lingkungan hidup. Hal inilah yang menjadi acuan atau rujukan mengapa manusia memaanfaatkan dan mengambil hasil alam sebagaimana mestinya karena adanya dorongan yang datang dari dalam diri untuk memenuhi kebutuhan, walaupun dalam seiring perjalanan tidak sedikit kerusakan alam yang muncul dan terjadi akibat dari perbuatan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, sangat rugi dan disayangkan jika manusia dengan segala ketamakan dan keserakahannya telah menjadikan manusia sebagai pelaku utama dalam perusakan lingkungan yang merupakan hal yang penting dalam dan bagi kehidupan.



Editor : Muhammad Rizal

Referensi : berbagai sumber


Socrates : Antroposentrisme Socrates : Antroposentrisme Reviewed by Muhammad Rizal on January 01, 2016 Rating: 5

No comments

Recent Posts

Comments