Top 5 Perdana Menteri Indonesia
PERDANA MENTERI INDONESIA |
|
Pencetus Sosialisme Kerakyatan |
Perdana Menteri Ke-1 |
: [No Image] : . |
Sumatra Barat, 1909-1966 SUTAN SJAHRIR |
Sesaat memimpin kabinet, Sutan Sjahrir memimpin delegasi Pemerintah
Indonesia dalam proses perundingan Linggarjati dengan Pemerintah Belanda di
PBB pada tahun 1946. Hasilnya Pemerintah Belanda hanya mengakui kedaulatan atas
Jawa, Sumatra dan Madura kepada Pemerintah Indonesia. |
|
Seusai memimpin kabinet, Sutan Sjahrir mendirikan Partai
Sosialis Indonesia (PSI) sebagai partai alternative di pemilu 1955. |
|
. |
|
Pencetus Tentara Rakyat |
Perdana Menteri Ke-2 |
:
[No Image] : . |
Sumatra Utara, 1907 - 1948 AMIR SJARIFUDDIN |
Sesaat memimpin kabinet, Amir Sjarifuddin memimpin
delegasi Pemerintah Indonesia dalam proses perundingan Renville dengan
Pemerintah Belanda di PBB pada tahun 1947. Hasilnya Pemerintah Belanda hanya
mengakui kedaulatan atas Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sumatra kepada
Pemerintah Indonesia. Serta menarik mundur Tentara Indonesia dari Jawa Barat
dan Jawan Timur. |
|
Seusai memimpin kabinet, Amir Sjarifuddin mendirikan Front
Demokrasi Rakyat (FDR) pada tahun 1948 sebagai bentuk kekecewaan terhadap
Perdana Menteri selanjutnya, Mohammad Hatta dalam kabinet Hatta dengan
kebijakan Rekontruksi dan Realisasi (RERA) untuk mengembalikan 100.000
tentara menjadi warga sipil dengan alasan penghematan biaya. |
|
. |
|
Pencetus Ekonomi Kerakyatan |
Perdana Menteri Ke-3 |
:
[No Image] : . |
Sumatra Barat, 1902 - 1980 MOHAMMAD HATTA |
Sesaat memimpin kabinet, Mohammad Hatta memimpin delegasi Pemerintah
Indonesia dalam proses Konferensi Meja Bundar dengan Pemerintah Belanda di
PBB pada tahun 1949. Hasilnya Pemerintah Belanda mengakui sepenuhnya
kedaulatan atas Hindia Belanda kepada Pemerintah Indonesia. |
|
Seusai memimpin kabinet, Mohammad Hatta mendirikan Koperasi Indonesia pada 12 Juli 1960 sebagai unit usaha kerakyatan berdasarkan asas kekeluargaan. |
|
. |
|
Pencetus Mosi Integral |
Perdana Menteri Ke-5 |
:
[No Image] : . |
Sumatra Barat, 1908-1993 MOHAMMAD NATSIR |
Sesaat memimpin kabinet, Mohammad Natsir melalui Mosi
Integral hasil keputusan parlemen menyatukan Indonesia yang terdiri 16 negara
bagian pasca Konferensi Meja Bundar kembali membentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) pada tahun 1950. |
|
Seusai memimpin kabinet, Mohammad Natsir mendirikan sekaligus
memimpin Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) sebagai partai berbasiskan
ideologi Pan Islamisme pada tahun 1943. |
|
. |
|
Pencetus Deklarasi Djuanda |
Perdana Menteri Ke-11 |
:
[No Image] : . |
Jawa Barat, 1911-1963 DJUANDA KARTAWIDJAJA |
Sesaat memimpin kabinet, Djuanda Kartawidjaja melalui
Deklarasi Djuanda yan diresmikan menjadi UU No. 04 Prp. Tahun 1960 tentang
Perairan Indonesia menyatakan bahwa laut Indonesia adalah laut di sekitar, di
antara dan di dalam kepualauan Indonesia menajdi satu kesatuan wilayah NKRI
atau dikenal Negara Kepulauan. |
|
Seusai memimpin kabinet, sekitar enam tahun usai mencetuskan Deklarasi Djuanda, Djuanda Kartawidjaja meninggal dunia pada 1 November 1963 di Jakarta akibat serangan jantung. Sebagai bentuk penghormatan, Djuanda Kartawidjaja ditetapkan sebagai Pahlawab Nasional oleh Pemerintah Indonesia dan namanya disematkan di sejumlah fasilitas umum, seperti Bandar Udara Juanda di Surabaya, Stasiun Kereta Api Juanda di Jakarta dan beberapa ruas jalan di Indonesia. |
|
|
Referensi
dari
www[dot]google[dot]co[dot]id
www[dot]wikipedia[dot]org
…
No comments